"DIA"
Dia selalu diam saat aku marah-marah karena masalah sepele. Tatapannya menemaniku, tenang, sabar, dan penuh pengertian. Awalnya, aku mengira dia tidak peduli.
Namun seiring waktu, aku menyadari bahwa diamnya bukan tanda keletihan, melainkan pilihan untuk menjaga hubungan kami ketimbang memenangkan argumen.
Bagi dia, keributan bukanlah cara. Cinta, baginya, bukan soal siapa yang paling lantang, tetapi siapa yang paling mampu bertahan dan tetap ada.
Sering kali, aku merasa diriku tak cukup baik untuknya. Suaraku lebih keras, emosiku cepat meledak. Namun dia selalu memelukku, mendengarkan, dan memaafkanku. Bahkan ketika kata-kata yang kuucapkan melukai hatinya, dia hanya berbisik lembut, "Aku tahu kamu sedang lelah. " Dia bukan pahlawan, tetapi cara dia mencintaiku memotivasi diriku untuk jadi lebih baik.
Dia mengajarkan padaku bahwa cinta sejati bukan tentang bunga dan janji, melainkan tentang kesabaran dalam menghadapi sisi terburuk dari orang yang kita cintai❤
Komentar